MuhammadHusein Beye Sticky Note Dzikir setelah sholat Muhammad Husein Beye Sticky Note Ratib Al-Attas Muhammad Husein Beye Sticky Note Ratib Al-Haddad. · PDF fileRatib Al-Attas. Ratib Al-Haddad. Dibagikan dalam peringatan haul Sayduna Al-Imam Fakhrul Wujud Syeich Abu Bakar bin Salim r.a. Dzikir siang dan malam hari; Match case Limit
81% found this document useful 31 votes29K views64 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?81% found this document useful 31 votes29K views64 pagesRatib AlAttas AlHaddad Terjemahan CompleteJump to Page You are on page 1of 64 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 15 to 19 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 23 to 36 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 40 to 53 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 57 to 60 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
AudioVersion of Ratib Al-Haddad - >> 4 Audio Version of Ratib Al-Attas - >> Can run in the background / minimize - >> Can be set as ringtone and alarm There are 5 different MP3 versions of Ratib Al Haddad (4 for Ratib Al-Athos), sung and sung by different people. One of the most common medications is glycopyrrolate (Robinul).Doctors may
100% found this document useful 15 votes17K views16 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 15 votes17K views16 pagesRatib Al-Attas Dan Al-HaddadJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Selepasitu Ratib dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun 1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah solat Isya'. Pada bulan Ramadhan dibaca sebelum solat Isya'. Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini
Type PDF Date November 2019 Size This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA DOWNLOAD as PDF DOWNLOAD PDF This is a non-profit website to share the knowledge. To maintain this website, we need your help. A small donation will help us alot.
TeksBacaan Ratib Al Haddad - Kami akan segera membahas tentang bacaan wirid karya Al allamah Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad yang dikenal dengan nama ratib haddad, beliau merupakan ulama yang berasal dari tarim hadramaut dimana beliau hidup antara tahun 1634 sampai 1720. Beliau adalah ulama yang tersambung nasabnya langsung kepada Rasulullah maka dari itu seorang pemimpin wali
Secara umum Ratib berfadhilah sebagai berikut Menjaga batin kita dari kemunafikan Dapat mencegah su’ul khotimah. Meluaskan rezeki. Melapangkan kesempitan. Mencegah bahaya dan mengembalikannya. Menjadikan hidup berkah, bercahaya. Membentengi diri dari aqidah sesat dan kezhaliman. Merupakan pagar pelindung bagi diri, keluarga, dan harta. Memohon ampun dari dosa-dosa, panjang umur diberi keberkahan dalam hidup dan untuk anak cucu Dll. Sebenarnya banyak sekali kegunaan Ratib ini. Dengan pengamalan yang istiqomah akan mendatangkan keberkahan yang sempurna. Cara membacanya adalah dengan meniatkan apa yang menjadi keinginan kita. Jika diniatkan untuk pengobatan dibaca di air untuk dimandikan dan diminum Faidah Ratib Al-Athtas Ratib Al-Attas ini dikarang oleh al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas dan sekarang telah berusia kira-kira 400 tahun. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan rattaba berarti mengatur atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib al-Attas mengandung zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah disusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas yang juga dibaca pada waktu-waktu yang tertentu. Istilah Ratib digunakan kebanyakkan di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan zikir yang sedikit seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali. Ratib ini hingga kini banyak dibaca di negara-negara seperti di Afrika termasuk Darussalam, Mombassa dan Afrika Selatan. Juga di Inggris, Burma Myanmar, India dan negara-negara Arab. Di Afrika disebarkan oleh murid-murid al-Habib Ahmad bin Hasan seperti al-Habib Ahmad Masyhur al-Haddad dan lain-lain. Di India, Kamboja dan Burma oleh al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas. Sehingga sekarang kumpulan-kumpulan ratib al-Habib Umar atau Zawiyah masih diamalkan di Rangoon dan di beberapa daerah di Burma. Tetapi mereka lebih terkenal di sana dengan Tariqah al-Attasiyah Keutamaan Ratib Al-Athtas Berkata sebagian ulama ahli salaf, diantara keutamaan ratib ini bagi mereka yang tetap mengamalkannya, adalah dipanjangkan umur, mendapat Husnul-Khatimah, menjaga segala kepunyaannya di laut dan di bumi dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah. Bagi mereka yang mempunyai hajat yang tertentu, membaca ratib pada suatu tempat yang kosong dengan berwudlu, mengadap kiblat dan berniat apa kehendaknya, Insya-Allah dikabulkan oleh Allah. Para salaf berkata Ratib amat mujarrab dalam menyampaikan segala permintaan jika dibacanya sebanyak 41 kali. Antara kelebihan ratib ini adalah, ia menjaga rumahnya dan 40 rumah-rumah tetangganya dari kebakaran, kecurian dan terkena sihir. As-Syeikh Ali Baras berkata “Apabila dibaca dalam suatu kampung atau suatu tempat, ia mengamankan ahlinya seperti dijaga oleh 70 pahlawan yang berkuda. Ratib ini mengandungi rahasia-rahasia yang bermanfaat. Mereka yang tetap mengamalkannya akan diampunkan Allah dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di laut.” Bagi mereka yang terkena sihir dan membaca ratib, Insya-Allah diselamatkan Allah dengan berkat Asma’ Allah, ayat-ayat al-Quran dan amalan Nabi Muhammad Al-Habib Husein bin Abdullah bin Muhammad bin Mohsen bin Husein al-Attas berkata “Mereka yang mengamalkan ratib dan terpatuk ular niscaya tidak akan terjadi apa-apa pada dirinya. Bagi orang yang takut niscaya akan selamat dari segala yang ditakuti. Pernah ada seorang yang diserang oleh 15 orang pencuri dan dia selamat.” Pernah datang satu kumpulan mengadu akan hal mereka yang dikelilingi musuh. Al-Habib Husein menyuruh mereka membaca ratib dan beliau jamin Insya-Allah mereka akan selamat. Disebutkan di dalam kitab al-Qirtas “Telah menjadi tradisi bagi para sesepuh kami, khususnya tradisi dari al-Habib Husein bin Umar membaca Ratib al-Attas adalah setelah solat Isya’. Kebiasaan itu dilakukan oleh Habib Husein beserta pengikut-pengikutnya secara turun-temurun kecuali di bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan bacaan ratib itu dibaca sebelum solat Isya’. Tetapi bagi yang gemar berzikir banyak yang membaca ratib al-Attas ini di waktu pagi dan di waktu sore, sebab di antara kalimat-kalimat yang dizikirkan ada zikir-zikir yang disunnahkan untuk membacanya di waktu pagi dan di waktu sore seperti tertera di dalam hadis-hadis Nabi FADHILAH RATIB AL-HADDAD Tidak ada wali Allah yang meninggalkan dunia ini tanpa mewarisi sesuatu yang bermanfaat bagi ummat Rasulullah. Diantara para wali yang meninggalkan karya besar ialah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad telah mewarisi sebuah wirid yang dinamakan Ratib Al-Haddad. Beliau telah meningalkan sebuah senjata dan perisai ampuh untuk melawan kerusakan-kerusakan yang disebabkan gangguan jin dan manusia. Ratib Al-Haddad yang dibaca selepas sholat maghrib mampu mengamankan diri, keluarga, dan harta-benda orang yang membacanya. Segala macam jenis sihir, teluh, dan gangguan setan akan dilumpuhkan dan berbalik mengenai orang yang mengirimnya dengan izin Allah. Ratib Al-Haddad juga mampu mengusir orang-orang fasik dan kaum Islam modernis yang membenci Ahlussunnah dari lingkungan kita. Ratib ini bahkan dapat mendatangkan perlindungan dan keamanan bagi pembacanya dan kerabatnya dalam aktifitas sehari-hari. Bagi masyarakat muslim Jakarta, membaca Ratib Al-Haddad merupakan tradisi yang dilakukan setiap malam di rumah orang yang sedang berhaji. Di masa sekarang ini amat banyak aliran-aliran sesat yang berkembang di tanah air kita. Untuk menangkalnya, marilah kita bacakan ratib Al- Haddad dengan maksud khusus agar kita sekeluarga selamat dari fitnah aliran dari saya dulu ada teman sya ..sma 2 dari tarekat alawiyah pimpinan ustadz ali umar bin toyyib..suatu kebetulan teman sya tersebut merantau ke b*ngka..mampir ia ke salah satu rumah penduduk..lalu tuan rumah memberikan ia secangkir kopi entah kenapa ia teringat dengan salah satu bait ratibul al haddad bismillahi layadarru…..dibacakan oleh nya ketika ia mau minum kopi tersebut eh malah kopi tersebut menjadi beku..lalu tuan rumah menawarkan makanan ehh piring nya pecah ketika diangkat..lalu tuan rumah itu berkata dari sekian banyak orang belum ada yang lewat 2 ujian ini pasti akan kenah diantara kedua nya testimoni prayit tahun 2003 saya menerima Ijazah Rattib Haddad dari seorang Habib di kota Kudus, Alhamdulillaah 40 hari menjalani tanpa bolong.. hasilnya luar biasaa.. kita punya angan2 atau cita2 langsung terlaksana…tapi sayangnya… setelah 40 hari tersebut diriku banyak bolongnya dalam mengamalkan Rattib.. bahkan sampai sekarang ini akan tetapi walaupun ngebolong dalam mengamalkannya, Rattib tersebut sudah mengakar dalam sanubari.. pernah suatu ketika lamaaa banget tidak membacanya, eee itu Rattib seolah olah memanggil minta dibaca, setelah dibaca.. Huff hati dan pikiran adeeeemmm banget.. testimoni carfmu79 ane pernah kerja selama kurang lebih sepuluh tahun sama ini semenjak kecil sampe sekarang hoki nya selalu tajir semua jenis usaha yg dijalaninnya pasti berhasil…sampe sekarang sudah tua pun masih hoki nya selalu bagus…ane pernah bertanya rahasia kesuksesannya…dia bilang semenjak kecil die mendawamkan rottibul haddad…awalnya sekedar iseng cuma sesudah makin terasa berkahnya dia makin senang dan bukan sekedar kekayaan aja yg ia dapat tapi yg lainnya seperti diberkahi rumah tangganya,anak yg banyak,hidupnya tenang. testimoni co3s Di t4 ane setiap malam jumat ratiban al haddad trus jumat pagi abis subuh ratiban al attas alhamdulilah rejeki ane lancar gan testimoni dari saya waktu itu bibi sya berkonsultasi kepada saya bahwa tanah dia mau di serobot orang yang bukan punya nya..selidik punya selidik ternya ta orang ini kerjaan nya suka menyerobot tanah orang…pas bibi ana mau jual tanah dia menghalangi dia bilang bahwa itu tanah beliau.. lalu ana berikan potongan bait di ratibul al haddd yaitu yaa qowiyyu ya matin ikfi sarrodz dzolimin ane bilang baca 100 kali tipa malam sambil bayang wajah nya dari ujung kepala sampai kaki…enggak sampai 2 minggu ,orang yang mau menyerobot tanah bibi saya 3 yang terjadi ..1 orang pertama meninggal sekujur tubuh mutung dan merenggang nyawa pada saat azan magrib dan diiringi mata nya melotot,,2 orang kedua linlung 3..orang yang ketiga enggak berani keluar rumah..takut akan kesalahan nya. maka itu gan begitu luas manfaat ratib jdi enggak usah lagi pergi kedukun hanya mau uang agan aja testimoni hudaf Alhamdulillah saya merasakan hajat saya terkabul setelah kurang lebih selama 2 tahun saya mengamalkan ratibul hadad, yang di istiqamahkan dengan membaca surat yasin, waqiah, al muluq, jika ada suatu hajat penting maka saya Qadha’ atau saya ganti jadwal membacanya, biasanya sih sehabis sholat isya’ dan insya Allah saya istiqamahkan sampai sekarang. Mudah2 kita semua di istiqamahkan membaca apa yang menjadi amalan kita sehari2 Amin testimoni dari saya 4 bulan yang lalu ada kejadian pesawat xxx tidak dapat mengeluarkan roda depan kerena ada hidrolik yang bermasalah..ketika pesawat udah holding 3 udah panik,,dlam pikiran sya bisa mati ini orang lebih kurang penumpang dalam pesawat 165 orang..ketika dalam kondisi yang harap harap cemas..datang seorang wali allah berkata apakah kau lupa dengan amalan yang sering kau baca….ucapkan wahai murid ku..bismillahilayadhurru…….sama auzdubikalimatillahittamma…salah bait di ratib…baca masing -masing 7 lalu kau tiup ke pesawat itu…lalu ana lalukan ..setelah itu apa yang terjadi akhir nya roda pesawt bisa keluar seperti tidak ada masalh..setelah mendarat pilot pun mengatakn itu keajaiban,,, itulah pengalamn ana sebagai keselamatan penerbangan di palembang testimoni aburatu memang ada sesuatu’ dalam ratib pertama kali saya nemu ratib inidari buku,saya baca iseng-iseng habis shalat bacanya biasa aja….pas pada suatu kalimat doa default ada dalam ratib ini tiba-tiba saya diserang keharuan yang dahsyat,saya tiba-tiba menangis tanpa bisa tertahan,rasa haru itu begitu kuatnya,sangat saya berusaha menahannya karena takut mengejutkan orang serumahsaya bacanya di kamar sendirian tetap saja itu tangisan tidak bisa saya bukan tangisan kosong tanpa ini memang benar-benar keluar dari keharuan hati yang paling beberapa bulan kemudian saya malas bahkan meninggalkan mengamalkannya. testimoni harnet99 Sekalian mau cerita sedikit nih gan …..semenjak saya mengamalkan Ratib Al Athas ini alhamdulillah semua usaha yg saya jalankan selalu di berikan kemudahan….seperti saat ini di saat usaha warnet di tempat lain rata2 sepi bahkan temen2 saya banyak yg mengeluh….tapi usaha warnet saya malah semakin ramai….mudah2an banyak temen2 yg mau ikut mengamalkan Ratib Al athas ini Penjelasan dari pengarang ratib Cerita-cerita yang dikumpulkan mengenai kelebihan RatibAl-Haddad banyak tercatat dalam buku Syarah Ratib Al-Haddad, antaranya Telah berkata Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Jufri yang bertempat tinggal di Seiwun Hadhramaut “Pada suatu masa kami serombongan sedang menuju ke Makkah untuk menunaikan Haji, bahtera kami terkandas tidak dapat meneruskan perjalanannya kerana tidak ada angin yang menolaknya. Maka kami berlabuh di sebuah pantai, lalu kami isikan gerbah-gerbah tempat isi air terbuat dari kulit kami dengan air, dan kami pun berangkat berjalan kaki siang dan malam, kerana kami bimbang akan ketinggalan Haji. Di suatu perhentian, kami cuba meminum air dalam gerbah itu dan kami dapati airnya payau dan masin, lalu kami buangkan air itu. Kami duduk tidak tahu apa yang mesti hendak dibuat. Maka saya anjurkan rombongan kami itu untuk membaca Ratib Haddad ini, mudah-mudahan Allah akan memberikan kelapangan dari perkara yang kami hadapi itu. Belum sempat kami habis membacanya, tiba-tiba kami lihat dari kejauhan sekumpulan orang yang sedang menunggang unta menuju ke tempat kami, kami bergembira sekali. Tetapi ketika mereka mendekati kami, kami dapati mereka itu perompak-perompak yang kerap merampas harta-benda orang yang lalu-lalang di situ. Namun rupanya Allah Ta’ala telah melembutkan hati mereka bila mereka dapati kami terkandas di situ, lalu mereka memberi kami minum dan mengajak kami menunggang unta mereka untuk disampaikan kami ke tempat sekumpulan kaum Syarif* tanpa diganggu kami sama sekali, dan dari situ kami pun berangkat lagi menuju ke Haji, syukurlah atas bantuan Alloh SWT karena berkat membaca Ratib ini. Cerita ini pula diberitakan oleh seorang yang mencintai keturunan Sayyid, katanya “Sekali peristiwa saya berangkat dari negeri Ahsa’i menuju ke Hufuf. Di perjalanan itu saya terlihat kaum Badwi yang biasanya merampas hak orang yang melintasi perjalanan itu. Saya pun berhenti dan duduk, di mana tempat itu pula saya gariskan tanahnya mengelilingiku dan saya duduk di tengah-tengahnya membaca Ratib ini. Dengan kuasa Alloh mereka telah berlalu di hadapanku seperti orang yang tidak menampakku, sedang aku memandang mereka.” Begitu juga pernah berlaku semacam itu kepada seorang alim yang mulia, namanya Hasan bin Harun ketika dia keluar bersama-sama teman-temannya dari negerinya di sudut Oman menuju ke Hadhramaut. Di perjalanan mereka dibajak oleh gerombolan perompak, maka dia menyuruh orang-orang yang bersama-samanya membaca Ratib ini. Alhamdulillah, gerombolan perompak itu tidak mengapa-apakan siapapun, malah mereka berlalu dengan tidak mengganggu. Apa yang diberitakan oleh seorang Arif Billah Abdul Wahid bin Subait Az-Zarafi, katanya Ada seorang penguasa yang ganas yang dikenal dengan nama Tahmas yang juga dikenal dengan nama Nadir Syah. Tahmas ini adalah seorang penguasa ajam yang telah menguasai banyak dari negeri-negeri di sekitarannya. Dia telah menyediakan tentaranya untuk memerangi negeri Aughan. Sultan Aughan yang bernama Sulaiman mengutus orang kepada Imam Habib Abdullah Haddad memberitahunya, bahwa Tahmas sedang menyiapkan tentera untuk menyerangnya. Maka Habib Abdullah Haddad mengirim Ratib ini dan menyuruh Sultan Sulaiman dan rakyatnya membacanya. Sultan Sulaiman pun mengamalkan bacaan Ratib ini dan memerintahkan tenteranya dan sekalian rakyatnya untuk membaca Ratib i ini dengan bertitah “Kita tidak akan dapat dikuasai Tahmas kerana kita ada benteng yang kuat, iaitu Ratib Haddad ini.” Benarlah apa yang dikatakan Sultan Sulaiman itu, bahwa negerinya terlepas dari penyerangan Tahmas dan terselamat dari angkara penguasa yang ganas itu dengan sebab berkat Ratib Haddad ini. Saudara penulis Syarah Ratib Al-Haddad ini yang bernama Abdullah bin Ahmad juga pernah mengalami peristiwa yang sama, yaitu ketika dia berangkat dari negeri Syiher menuju ke bandar Syugrah dengan kapal, tiba-tiba angin macet tiada bertiup lagi, lalu kapal itu pun terkandas tidak bergerak lagi. Agak lama kami menunggu namun tidak berhasil juga. Maka saya mengajak rekan-rekan membaca Ratib ini , maka tidak berapa lama datang angin membawa kapal kami ke tujuannya dengan selamat dengan berkah membaca Ratib ini. Suatu pengalaman lagi dari Sayyid Awadh Barakat Asy-Syathiri Ba’alawi ketika dia belayar dengan kapal, lalu kapal itu telah tersesat jalan sehingga membawanya terkandas di pinggir sebuah batu karang. Ketika itu angin juga macet tidak dapat menggerakkan kapal itu keluar dari bahayanya. Kami sekalian merasa bimbang, lalu kami membaca Ratib ini dengan niat Alloh akan menyelamatkan kami. Maka dengan kuasa Alloh SWT datanglah angin dan menarik kami keluar dari tempat itu menuju ke tempat tujuan kami. Maka kerana itu saya amalkan membaca Ratib ini. Pada suatu malam saya tertidur sebelum membacanya, lalu saya bermimpi Habib Abdullah Haddad datang mengingatkanku supaya membaca Ratib ini, dan saya pun tersadar dari tidur dan terus membaca Ratib Haddad itu. Di antaranya lagi apa yang diceritakan oleh Syeikh Allamah Sufi murid Ahmad Asy-Syajjar, iaitu Muhammad bin Rumi Al-Hijazi, dia berkata “Saya bermimpi seolah-olah saya berada di hadapan Habib Abdullah Haddad, penyusun Ratib ini. Tiba-tiba datang seorang lelaki memohon sesuatu daripada Habib Abdullah Haddad, maka dia telah memberiku semacam rantai dan sayapun memberikannya kepada orang itu. Pada hari besoknya, datang kepadaku seorang lelaki dan meminta daripadaku ijazah kebenaran guru untuk membaca Ratib Haddad ini, sebagaimana yang diijazahkan kepadaku oleh guruku Ahmad Asy-Syajjar. Aku pun memberitahu orang itu tentang mimpiku semalam, yakni ketika saya berada di majlis Habib Abdullah Haddad, lalu ada seorang yang datang kepadanya. Kalau begitu, kataku, engkaulah orang itu.” Dari kebiasaan Syeikh Al-Hijazi ini, dia selalu membaca Ratib Haddad ketika saat ketakutan baik di siang hari mahupun malamnya, dan memang jika dapat dibaca pada kedua-dua masa itulah yang paling utama, sebagaimana yang dipesan oleh penyusun Ratib ini sendiri. Ada seorang dari kota Quds Syam sesudah dihayatinya sendiri tentang banyak kelebihan membaca Ratib ini, dia lalu membuat suatu ruang di sudut rumahnya yang dinamakan Tempat Baca Ratib, di mana dikumpulkan orang untuk mengamalkan bacaan Ratib ini di situ pada waktu siang dan malam. Di antaranya lagi, apa yang diberitakan oleh Sayyid Ali bin Hassan, penduduk Mirbath, katanya “Sekali peristiwa aku tertidur sebelum aku membaca Ratib, aku lalu bermimpi datang kepadaku seorang Malaikat mengatakan kepadaku “Setiap malam kami para Malaikat berkhidmat buatmu begini dan begitu dari bermacam-macam kebaikan, tetapi pada malam ini kami tidak membuat apa-apa pun karena engkau tidak membaca Ratib. Aku terus terjaga dari tidur lalu membaca Ratib Haddad itu dengan serta-merta. Setengah kaum Sayyid bercerita tentang pengalamannya “Jika aku tertidur ketika aku membaca Ratib sebelum aku menghabiskan bacaannya, aku bermimpi melihat berbagai-bagai hal yang mengherankan, tetapi jika sudah menghabiskan bacaannya, tidak bermimpi apa-apa pun.” Di antara yang diberitakan lagi, bahawa seorang pecinta kaum Sayyid, Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad Mughairiban yang tinggal di negeri Shai’ar, dia bercerita “Dari adat kebiasaan Sidi Habib Zainul Abidin bin Ali bin Sidi Abdullah Haddad yang selalu aku berkhidmat kepadanya tidak pernah sekalipun meninggalkan bacaan Ratib ini. Tiba-tiba suatu malam kami tertidur pada awal waktu Isya’, kami tidak membaca Ratib dan tidak bersembahyang Isya’, semua orang termasuk Sidi Habib Zainul Abidin. Kami tidak sedarkan diri melainkan di waktu pagi, di mana kami dapati sebagian rumah kami terbakar. Kini tahulah kami bahwa semua itu berlaku karena tidak membaca Ratib ini. Sebab itu kemudian kami tidak pernah meninggalkan bacaannya lagi, dan apabila sudah membacanya kami merasa tenteram, tiada sesuatupun yang akan membahayakan kami, dan kami tidak bimbang lagi terhadap rumah kami, meskipun ia terbuat dari dedaunan korma, dan bila kami tidak membacanya, hati kami tidak tenteram dan selalu kebimbangan.” Berkata Habib Alwi bin Ahmad, penulis Syarah Ratib Al-Haddad “Siapa yang melarang orang membaca Ratib ini dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan ditimpa bencana yang berat daripada Allah Ta’ala, dan hal ini pernah berlaku dan bukan omong-omong kosong.” Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait Ba’alawi di dalam kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad Telah berkata Saiyidina Habib Abdullah Haddad “Siapa yang menentang atau membangkang orang yang membaca Ratib kami ini dengan secara terang-terangan atau disembunyikan pembangkangannya itu akan mendapat bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang membelakangi zikir dan wirid atau yang lalai hati mereka dari berzikir kepada Allah Ta’ala.
RatibAl Athos Arab Dan Latin. 17 February 2022 Tulisan Bermakna 1. Dec 16, 2020 — ratib arab dan terjemah al athos al alatos al hadad al haddad kitab. Ratib al athos merdu (teks arab dan artinya) i راتب العطاس. Bacaan Ratib Al Haddad Arab Dan Latin Pdf.
This article aims to evaluate the source of 17 dhikr in Ratib al-Άttas based on Quran, Hadith and scholar views on the meaning and purpose of dhikr. Applications Ratib al-Attas ceremony was conducted over 90 years ago in the state of Johor. In addition, the application Ratib al-Άttas assessment and justification is given from the perspective of Islamic practices. The method used is by clarifying the position of remembrance 17 Ratib al-Άttas more reliable by practitioners; avoid confusion and misunderstanding of the doctrine of Ratib al-Attas. The results showed that all 17 dhikr Ratib al-Άttas and the practice carried out are consistent with the arguments of al-Quran and Hadith. Based on this finding several suggestions is made to encourage the expend development of dhikr al-Άttas Ratib practice among the Muslim community in Malaysia. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free This article aims to evaluate the source of 17 dhikr in Ratib al-Άttas based on Quran, Hadith and scholar views on the meaning and purpose of dhikr. Applications Ratib al-Attas ceremony was conducted over 90 years ago in the state of Johor. In addition, the application Ratib al-Άttas assessment and justification is given from the perspective of Islamic practices. The method used is by clarifying the position of remembrance 17 Ratib al-Άttas more reliable by practitioners; avoid confusion and misunderstanding of the doctrine of Ratib al-Attas. The results showed that all 17 dhikr Ratib al-Άttas and the practice carried out are consistent with the argu-ments of al-Quran and Hadith. Based on this finding several suggestions is made to encourage the expend de-velopment of dhikr al-Άttas Ratib practice among the Muslim community in Malaysia. Abdul Rahman, Subki, Myiddin, Rifqi. 2011. Amalan Sunnah Selepas Solat & Kelebihannya. Telaga Biru Sdn. Bhd., Kuala Lum-pur. Abu Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud . al-Arna'ut Shuaib & Muhammad Kamil Qurrah Balali. 1-7. Dar al-Risalah al- Alamiyyah, Beirut. Ahmad, Hambal. 2001. Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal. Shuay al-Arna’ut & Adil Murshid. Mu’assah al-Risalah, Al-Qahirah. Al-•A•••s, Al-•abib Syed Muhammad. 2014. Amalan Ratib Al-•A•••s di Huraidah, Hadramaut, Yaman. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. UTM, Skudai, Fakulti Tamadun Islam, Johor. Al-•A•••s, H. Abdullah Alwi Hassan. 1968. Sab•l al-Mu•tad•n F• Zikr• Adiyah al-As•ab al-Yam•n. Kaherah. Al-•A•••s, H. Ali Hasan. 2007. Al-Qirt•s, Šharah R•tib •A•••s. Al-•A•••s, H. Ali Hasan Majmuk Mualaf•t. Maktabah Ma'ruf, Jakarta, Indonesia. Al-•A•••s, H. Hasan 1996. Umar bin Abd. Rahman, Kisah Dan Sejarah al-Qutub al-Anfas al-Habib Umar bin Abd Rahman Al-Άttas. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-•A•••s, H. Hasan 2010. Kelebihan Ratib. Masjid Ba'Alawi, Singapura. Al-•A•••s, H. Hasan 2012. The Spread Of Islam And The Role Of The Sufis. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-•A•••s, H. Hasan 1997. Kelebihan Ratib, huraian Ratib al-Habib Umar bin Abdul Rahman •A•••s. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-•A•••s, H. Hasan Abdullah Tazk•run N•s. Dar Ihya al Kutub al-Arabiyah Isa al-Babi al-Halabi wa Syarikat, Kaherah, Mesir Al-•A•••s, H. Muhammad 2012. •Aziz al-Man•l Wa Fathu B•b al-Wis•l Pembuka Jalan Mendekatkan diri Kepada Allah. Percetakan Nasional Bhd., Kuching, Sarawak. Al-•A•••s, S. Abdullah Al-Ilmu al-Nabr•s F• al-Tanbih Al• Manhaj al-Akyas Al-•A•••s, S. Muhammad Naqib 1999. The Rare Gift And The Key To Opening The Door Of Union. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-•A•••s, S. Muhammad Naqib Ali. 1977. Islam Faham Agama dan Asas Akhlak. Angkatan Belia Islam Malaysia ABIM, Kuala Lumpur. Al-•A•••s, S. Muhammad Naqib Ali. 2007. The Rare Gift And The Key To Opening The Door Of Union. The Mosque BaAlawi, Singapore. Al-•A•••s, S. Mustafa. 2008. Al-Tar•kah •A•••s•yah al- •Alaw•yah. Al-•A•••s, Syed Ali. 2013. Amalan dan Doktrin Ratib Al-•A•••s di Masjid Habib Hasan, Johor Bahru. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, UTM Skudai, Johor. Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad. 1994. Sahih al-Bukhari .Abd al-Aziz Abdullah, 1-5. Dar al-Fikr, Beirut. Al-Darimi, Abu Muhammad Abdullah. 2000. Sunan al-Darimi. Hussain Salim Asad Al-Darani, 1-4. Dar al-Mugni li al-Nasr wa al-Tawzi,Al-Mamlakat al-Arabiyyah al-Saudiyyah. Al-Ghazali, Al-Imam Muhammad. 2011. Ihya’ Ul•m al-D•n, 1-8. Victory Ajensi, Kuala Lumpur. Al-•absh•, •A•dr•s 1999. •Akdu al-Yaw•k•t al-Jauhar•yah W• Sumtu al-Ain al-Zahab•yah. Maktabah Pustaka Nasional, Singapura. Al-•absh•, H. Ahmad 2007. Šharah al-•Ainiyah. Dar al-Minhaj, Surabaya, Indonesia. Al-•absh•, Habib Hamid. 2013. Amalan Ratib Al-•A•••s di Pasentren Palembang, Indonesia. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, UTM, Skudai, Johor. RATIB AL-ATTAS MENURUT PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADISMohd Azman Mohsin, Md Hamzaimi Azrol Md Baharudin, Nasri Abdullah, Siti Salwa Md. Sawari, Oth-man Napiah, Sulaiman Shakib Mohd. Noor, Kamarul Azmi Jasmi Fakulti Tamadun Islam Universiti Teknologi Malaysia, qamar Suggested Citation Mohsin, M. A., Md Baharudin, M. H. A., Abdullah, N., Md. Sawari, S. S., Napiah, O., Mohd. Noor, S. S. & Jasmi, K. A. 2016. Ratib Al-Attas Menurut Perspektif al-Quran dan Hadis. Sains Humanika. 83-2 2016 101-107, eISSN 2289– 6996. SINOPSYS REFERENCES Al-•add•d, al-•ab•b Syed Abu Bakar. 2013. Amalan Ratib Al-•A•••s dan Asmaulllah al-Husna di MHH Johor Bahru. In Mohd. Az-man Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-10. Fakulti Tamadun Islam, UTM, Skudai, Johor. Al-•add•d, H. Alwi 2005. Šh•rah R•tib Al-•add•d. Maqam al-Imam al-Haddad, Tarim, Hadramaut, Yaman. Al-•add•d, H. Alwi Tahir. 1991 . Uk•d al-M•s B• Manakib al-Im•m al-•abib Ahmad bin •asan bin Abdullah Al-•A•••s. Cetakan Kerja-ya, Singapura. Al-Jail•n•, Šheikh Abdul Qadir 2011. Al-•hyuniah li T•libi T•rik al- •ak •Azawajall•. Darul al-Taufiqiah Li Turath, Kaherah, Mesir. Al-Jufri, Abdul Latif, Ibnu Mohsin al-Muari. 2013. Pendekatan Dakwah Wali 9. Majlis Agama Islam Johor, Johor Bahru. Al-Khalid•, Sidek, Jahid 1994. Shaikh dalam Ilmu Tariqah. Tesis Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Al-Kurd•, Muhammad Amin. 2004. Tanw•r al-Qul•b Fi Muamalah Allam al-Ghuyub. Dar al-Fikr, Beirut, Lubnan. Al-Makk•, Šheikh Abi Talib 2010. Q•t al-Qul•b F• Muamalah al-Mahb•b. Darul Sodir, Beirut. Al-Merbaw•, Mohamad, Abdul Manam 2001. Tarekat Naqsabandiah Dan Sejarah Kemasukkannya Ke Malaysia. Tesis Doktor Fal-safah, Kuala Lumpur. Al-Muar•, Ibnu Mohsin 2009. Ratib Al-•A•••s dan Asmaul Husna Amalan Menuju Kebahagian Zikir Pagi Dan Solat Sunat Dhuha. Johor Bahru, Johor Darul Ta’zim. Al-Muar•, Mohsin Mohd. Azman 2015. R•tib al-•A•••s dan Asmaullah al-Husn•, Jalan Petunjuk Dan Kebijaksanaan. Rimbunan Ilmu Sdn. Bhd., Kuala Lumpur. Al-Muar•, Mohsin, 2006. Ratib al-•A•••s dan Asmaul Husna Menuju Husnul Khatimah. Al Hidayah Publisher, Kua-la Lumpur. Al-Nasa’i, Ahmad. 2001. Al-Sunan al-Kubra .Hasan Abd al-Manam Shilbi, 1-10. Mu’assasah al-Risalah, Beirut. Al-Palemban•, Šheikh Abdul Samad 2002. Sairu al-Salikin Jalan Para Salik untuk mengabdikan diri kepada Tuhan Rabbul Ala-min. 381. Tahqiq Syed Ahmad Semait. Pustaka Nasional, Singapura. Al-Qušair•, Imam Abdul Karim. 2011. Risalah al-Quša•riah. Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Indonesia. Al-Sarraj, Abu Nashr. 2002. al-Luma' Rujukan Lengkap Ilmu Tasawuf. Surabaya, Jawa Timur, Risalah Gusti, Indonesia. Al-Sarraj, Muhammad Ishaq. 2004. Hadith al-Sarraj. Abu 'Abdullah Hussayn bin 'Aqashah bin al-Hadithah li al-Tiba'ah wa al-Nasr, Al-Šaukan•, Imam Muhammad bin Ali 1988. Tu•fah al-Z•kir•n. Muasasah al-Kutub al-Thaqafiayah, Beirut, Lubnan. Al-Šhuhraward•, Umar 2009. •Aw•rif al-Ma•rif. Dar al-Mukatam, Kaherah, Mesir. Al-Šibl•, Muhammad. 1982. Al-Masr• al-Raw• F• Man•qib al-S•dah al-Kir•m •Aali Abi Alaw• Al-Tabrani, Sulaiman Ahmad. 1993. Al-Dua’ li al-Tabrani. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut. Al-Tirmidhi, Muhammad. 1998. Al-Jami al-Kabir - Sunan al-Tarmidhi. Bashar Awad Maruf. 1-6. Dar al-Girb al-Islami, Beirut. Al-Yaf•e, Abdullah 2003. Al-Irshad Wa al-Ta•riz F• Fadli Zikrullah Wa Til•wah Kit•b al-•Az•z. Darul Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Lub-nan. Azra, Azyumardi 2008. Ensiklopedi Tasawuf. Penerbit Angkasa Bandung, Bandung, Indonesia. Bin Šheikh Abu Bakar, al-•ab•b Umar Hafidz 2014. Taujih•t al-Nabiyah Li Mar•a al-Bariyah. Dar al-Faqir, Tarim, Hadramaut, Yaman. Daud, Al-Imam Abu. 2001. Aunul Ma’bud šy•rah sunan Abi Daud. Darul Hadis, Kaherah, Mesir. Fauzi, Nurul Wahidah 2012. Ulama Arab Hadrami Dalam Pentadbiran Dan Pendidikan Islam Di Johor Analisis Terhadap Sum-bangan Syed Abdul Qadir bin Muhsin al-Attas dan Syed Alwi bin Tahir al-Haddad. Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Fauzi, Nurulwahidah, Ladjal, Tarek, Denisova, Tatiana A, Nor, Mohd Roslan Mohd, & Zin, Aizan Ali Mat. 2013. Tareqat Ala-wiyah as an Islamic Ritual Within Hadhrami’s Arab in Johor. Middle-East Journal of Scientific Research, 1412, 1708-1715. Ibn al-Sunni, Ahmad. 1987. Amal al-Yawm wa al-Laylah Suluk al-Nabi maa Rabbihi Azz wa Jalla wa Muasharatihi maa al-Ibad. Damsyiq Dar al-Fayha’. Ibn Bushran, Abd al-Malik Muhammad. 1997. Amali Ibn Bushran. Abu Abd al-Rahman Adil bin Yusuf al-Azazi. Dar al-Watan, Al-Riyad. Ibn Majah, Muhammad Yazid. 2009. Sunan Ibn Majah Shuayb Al-Arna’ut, Adil Murshid, Muhammad Kamil Qurrah Balali & 'Abd al-Latif Hirzullah. 1-5. Dar al-Risalah al-'Alamiyyah, Beirut. Mamat, Akila 2010. Amalan Ratib al-Haddad di Daerah Kuala Terengganu. Sarjana, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selan-gor. Mohamed, Abdul Qadir, & Ibrahim, Jaafar 2012. Amalan Ratib al-•A•••s di Brunei Darul Salam. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, Skudai, Johor. Mohd. Noor, Sulaiman Sakib 2011. Model Khidmat Nasihat Keluarga Islam Institusi Masjid. Doktor Falsafah, Universiti Teknolo-gi Malaysia, Johor, Skudai, Johor Mokti, Kiyai Muhammad Muhtar. 2012. Sejarah Penyusunan Doa Kautsaran. Jombang, Jawa Timur, Al-Ikhwan 1, Indonesia. Muhammad, Yusuf. 2013. Al-Mau•••t al-Yus•fiah Fi Bay•n Adilah al-S•fiah. Maktabah Tarim al-Hadithiah, Tarim, Hadramaut, Yaman. Muslim, Abu al-Husayn. 2001. Sahih Muslim, 1-2. Al-Maktabah al-Asriyyah, Beirut. Muslim, Abu al-Husayn. Sahih Muslim, 1-8. Dar al-Fikr, Beirut. Napiah, Othman 2002. Al-Rabitah Dalam llmu Tasawuf. Tesis Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Syed Omar, Syed Hadzrulattfi. 2010. Dhikr Ism al-Zat Dalam Tasawuf Dan Pengamalannya Dalam Tarekat Naqshabandiyah Kha-lidiyyah Di Malaysia. Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. 8 3–2 2016 101–107 e-ISSN ISSN 2289-6996 Ratib al-Attas Menurut Perspektif al-Quran dan Hadis Mohd Azman Mohsin, Md Hamzaimi Azrol Md Baharudin *, Nasri Abdullah, Siti Salwa Md. Sawari, Othman Napiah, Sulaiman Shakib Mohd. Noor, Kamarul Azmi Jasmi Fakulti Tamadun Islam, Universiti Teknologi Malaysia,81310 UTM Johor Bahru, Johor, Malaysia *Corresponding author azrol1231 Abstract This article aims to evaluate the source of 17 dhikr in Ratib al-Άttas based on Quran, Hadith and scholar views on the meaning and purpose of dhikr. Applications Ratib al-Attas ceremony was conducted over 90 years ago in the state of Johor. In addition, the application Ratib al-Άttas assessment and justification is given from the perspective of Islamic practices. The method used is by clarifying the position of remembrance 17 Ratib al-Άttas more reliable by practitioners; avoid confusion and misunderstanding of the doctrine of Ratib al-Attas. The results showed that all 17 dhikr Ratib al-Άttas and the practice carried out are consistent with the arguments of al-Quran and Hadith. Based on this finding several suggestions is made to encourage the expend development of dhikr al-Άttas Ratib practice among the Muslim community in Malaysia. Keywords Remembrance; Ratib al-Άttas; Quran and Hadith Abstrak Artikel ini bertujuan untuk membuat penilaian terhadap sumber zikir 17 dalam Ratib al-Άttas berdasarkan sumber al-Quran, hadis dan pandangan ulama terhadap maksud dan tujuan zikir tersebut. Aplikasi majlis Ratib al-Attas ini telah dijalankan lebih 90 tahun dahulu di Negeri Johor. Selain itu, kaedah aplikasi Ratib al-Άttas ini diberikan penilaian dan justifikasi dari perspektif amalan Islam. Kaedah kajian yang digunakan ialah dengan menjelaskan kedudukan zikir 17 Ratib al-Άttas untuk lebih diyakini oleh para pengamal dan menghindarkan kekeliruan dan salah faham terhadap doktrin Ratib al-Attas. Dapatan menunjukkan bahawa kesemua 17 zikir Ratib al-Άttas dan bentuk pengamalan yang dijalankan adalah sangat bertepatan dengan dalil-dalil al-Quran dan Hadis. Berdasarkan dapatan ini beberapa cadangan dikemukakan bagi menggalakkan pengamalan zikir Ratib al-Άttas ini untuk dikembang luaskan dalam kalangan masyarakat Islam di Malaysia. Kata Kunci Zikir; Ratib al-Άttas; al-Quran dan Hadis © 2016 Penerbit UTM Press. All rights reserved PENGENALAN Ilmu tasawuf adalah satu satu cabang dan displin ilmu dalam Islam. Ia memiliki banyak nama atau gelaran seperti ilmu hati ilmu qalb atau wijdan, ilmu batin, ilmu terus dari Allah laduni, ilmu rahsia asrar, ilmu hakikat, ilmu rasa rohani zauqi, ilmu ihsan, ilmu al-Tazkiyah, al-Suluk, al-Kasyaf dan ilmu ikhlas. Mahmod Saedon, 1987; Abdul Fatah Haron, 2006; Zulkifli al-Bakri, 2009. Menurut Sayid Sabiq, tasawuf adalah berlian Islam, manakala menurut Prof. Dr. Hamka, tasawuf merupakan wujud praktik dari rukun Ihsan. Tahap ke tiga dalam disiplin dasar agama iaitu Ihsan selepas Islam, Iman. Menepati maqam ihsan sebagaimana hadis yang ke 2 daripada susunan al-Imam an-Nawawi Abdul Hafiz Faraghli, 2002. Doktrin ilmu tasawuf , tarekat, prinsip dan pengamalannya telah wujud sejak zaman Baginda Rasulullah para sahabat, tabien dan salafus soleh, walaupun istilah tasawuf tersebut belum dikenali dan digunakan secara khusus. Ini bersesuaian dengan penggunaan perkataan tarekat atau tarek yang terdapat di dalam al-Quran dengan makna “jalan” atau “sabil” atau “sirat” Jahid,1994. Menurut al-Habib Abdullah al-Haddad bahawa tarekat dalam ilmu tasawuf telah mengambil jalan para salafus soleh yang antaranya terdiri dari wasilah ahli bait Rasulullah jejak demi jejak, langkah demi langkah kembara menuju Allah. Perjalanan tarek dan sabil, kembara dan perjuangan mujahadah bagi menghimpunkan segala bentuk kebenaran yang dinikmati secara hakiki dalam kehidupan. Kebenaran yang satu iaitu jalan yang lurus siratal mustaqim sebagaimana firman Allah dalam Surah al-An’am pada ayat 153 yang bermaksud “Dan bahawa sesungguhnya inilah jalanKu agama Islam yang betul lurus, maka hendaklah kamu menurutnya; dan janganlah kamu menurut menurut jalan-jalan yang lain dari Islam, kerana jalan-jalan yang lain itu mencerai-beraikan kamu dari jalan Allah, dengan yang demikian itulah Allah perintahkan kamu, supaya kamu bertaqwa”. Menurut al-Imam Abi Muhammad al-Bagahwi, 1995 hal. 468 menjelaskan bahawa inilah yang diwasiat dan diperintahkan Allah agar mengikuti sirati, jalanKu dan agamaKu yang lurus, tepat dan mantap iaitu agama Islam yang memiliki objektif yang jelas, jalan yang lurus dan agama keredhaan Allah maka ikutilah secara keseluruhannya. 102 Mohd Azman Mohsin et al. / Sains Humanika 8 3–2 2016 101–107 Ilmu tasawuf yang terkandung di dalamnya tarekat, zikrullah, guru dan murid sering mendapat perhatian dari para sarjana Islam untuk meneliti dan mengkaji kedudukan ilmu tersebut samada bertepatan dengan kehendak Islam. Hal ini telah menyebabkan berlakunya perbezaan pandangan dikalangan para ulama. Isu penyelewengan para guru tarekat dan zikir yang diamalkan adalah antara punca ilmu tasawuf dipandang negatif dan ditolak oleh sebahagian ulama. Bermula pada kurun yang ke 8H seperti Ibnu Taimiyah Ibnu Qayyim al-Khatib al-Sharbini dan ulama mutakhir dalam majlis fatwa Lajnah al-Daimah li al-Buhuth al-Ilmiah wa al-Ifta’ yang membid’ahkan amalan berzikir dengan zikir ism al-zat, bahkan mengaplikasikannya secara berjamaah di masjid atau di mana sahaja adalah satu kemungkaran kerana tiada dalil bersumberkan al-Quran dan sunnah. Pendapat mereka telah ditentang oleh para ulama tasawuf dan tarekat yang menjelaskan tentang dalil keharusan zikrullah dengan lafaz tertentu secara bersendirian mahupun berjamaah dengan suara yang kuat dan di pimpin oleh para naqib dalam tarekat Syed Omar, 2010; Muhammad, 2013; Al-Kurdī, 2004. Antara tarekat yang masyhur dalam dunia Islam ialah Tarekat Alawiyah diasaskan oleh Saidina al-Faqih Muqadam Muhammad bin Ali Ba Άlawi generasi ke 11 hingga kepada Rasulullah SAW Al-ʿAṭṭās, S. A., Al-Šiblī, 1982. Tarekat Alawiyah ini telah berkembang seterusnya menyumbang jasa yang tidak terhingga kepada dunia Islam khususnya di Nusantara kerana mengislamkan orang melayu sejak kedatangan Islam 1,400 tahun yang lalu melalui dakwah dan perdagangan terutama wali Sembilan di Tanah Jawa, Indonesia yang bernasab hingga kepada Rasulullah SAW Al-Jufri, 2013. Mereka menjadi Sultan setelah mengahwini puteri raja, menjadi ulama, mufti, dan wali Allah yang berjuang tanpa rasa takut dan duka atas segala tribulasi yang dihadapi ternyata mereka mendapat pertolongan Allah.Fauzi, 2013; Al-Ḥaddād, 1991 ; Azra, 2008. Pengasas Ratib al-Άttas Sahib Ratib al-Άttas iaitu Habib Umar bin Abdul Rahman al-Άttas maqamnya di Kota Huraidah, Hadramaut, Yaman Al-ʿAṭṭās, S. M. N. A., 1977; Al-ʿAṭṭās, H. H. A., Al-ʿAṭṭās, H. A. A. H., 1968. Nasab beliau sampai kepada Rasulullah Fatimah al-Zahra binti Rasulullah SAW dan suami Saidina Ali bin Abu Talib. Penduduk Kota Huraidah, Hadramaut, Yaman suatu ketika menghadapi isu ekonomi kerana kota itu menghadapi kemarau, tersebar wabak penyakit dan isu ajaran sesat di kalangan penduduk, lalu penduduk Kota Huraidhah meminta beliau menyusun satu amalan zikir atau ratib yang dapat diamalkan oleh penduduk secara berjamaah bagi memohon Allah mengembalikan kesejahteraan dan keselamatan wellness penduduk dari isu akidah dan ekonomi para penduduk Kota Huraidhah Al-ʿAṭṭās, H. A. H., 2007. LATARBELAKANG APLIKASI RĀTIB AL-ΆTTĀS Amalan ini telah menjadi amalan yang berterusan diamalkan oleh para penduduk Kota Huraidah, Yaman secara berjamaah samada di Masjid, Madrasah serta rumah-rumah di sana sehingga hari ini. Amalan berjamaah selepas solat isyak, manakala selepas maghrib pada bulan Ramadhan Al-ʿAṭṭās, S. M., 2014; Al-Ḥaddād, S. A. B., 2013. Amalan tarekat ini terus berkembang sehingga ke Burma, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darul Salam Al-ʿAṭṭās, S. M., 2008. Di Negeri Johor Darul Takzim, Malaysia amalan ini berkembang sejak 1922 berdasarkan doktrin Ratib al-Άttas cetakan Wakaf Madrasah al-Άttas al-Arabiyah, Johor Bahru, Johor yang dibangunkan oleh Habib Hasan bin Ahmad al-Άttas, pengasas Madrasah al-Άttas, Johor Bahru dan Pekan, Pahang Madrasah al-Άttas al-Arabiyah yang dibina pada 1913 hingga kini telah berjaya melahirkan ramai pembesar, ulama dan cendiakawan Al-Muarī, M., 2006; Al-ʿAṭṭās, S. A., 2013. Kebanyakan Mufti di Negeri Johor suatu masa dahulu adalah di kalangan keturunan Rasulullah seperti Habib Salim bin Ahmad al-Άttas, Habib Abdul Qadir bin Mohsin al-Άttas, Habib Alwi bin Tahir al-Haddad, Habib Alwi bin Abdullah al-Haddad Fauzi, N. W., 2012. Manakala di Singapura doktrin Ratib al-Άttas yang dicetak pada tahun 1952 oleh Habib Muhammad bin Salim al-Attas, pengasas Masjid BaAlawi, Singapura Al-ʿAṭṭās, H. H., 2012. Manakala para Habaib yang membangunkan pesantren atau jamaah ta’lim di Palembang, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Indonesia juga menjadikan Ratib al-Άttas sebagai amalan benteng kerohanian Al-Ḥabshī, ʿ., 1999; Al-Ḥabshī, H. H., 2013. Begitu halnya yang berlaku di Brunei Darul Salam aplikasi amalan berjamaah ini telah menjadi modul kerohanian di seluruh Sekolah Agama Kerajaan dan masjid yang diasaskan oleh bekas Mufti Ismail Umar Abdul Aziz anak kelahiran Madrasah al-Άttas, Johor Bahru, Johor Mohamed & Ibrahim, 2012. Ratib adalah susunan zikir yang ringkas dan al-Άttas bermakna bersin, kerana pengasasnya iaitu Habib Umar bersin semasa dalam kandungan ibunya Al-ʿAṭṭās, H. A. H., Azra, 2008 Zikrullah adalah Sultan al-Qurbi method utama mendekatkan diri kepada Allah merupakan dasar ilmu Ihsan bagi mencapai reda Allah Muhammad, 2013. Pendekatan berzikir secara berjamaah di masjid, surau, madrasah, rumah kediaman adalah method yang telah lama berkembang dalam masyarakat Islam di Nusantara. Perhimpunan membaca al-Quran terutama Yasin dan tahlil, majlis khatam al-Quran, membaca maulid dan selawat atas Nabi SAW adalah amalan yang sangat baik dan memberi impak yang besar dalam Al-Muarī, 2015; Mohd. Noor, 2011 menyatukan umat Islam dalam sesuatu komuniti Mohd. Noor, 2011. Termasuk aplikasi membaca ratib al-Attas, al-Haddad atau apa-apa jenis ratib dalam Tarekat Alawiyah Al-Attas, Habib Muhammad, 2102. Zikir adalah makanan bagi hati yang sihat dan ubat penawar bagi hati yang sakit Al-Ḥabshī, 2007. DOKTRIN RĀTIB AL-ΆTTĀS Berkata al-Imam al-Ghazali “Selepas daripada membaca al-Quran tiada ibadat yang dilakukan oleh lidah terlebih afdhal daripada zikrullah Ta’ala Syeikh Abdul Samad al-Palembani, 2002. Manakala menurut al-Imam Jalaluddin al-Suyuti 2010 al-Mujahid berkata “Tidak menjadi seorang hamba yang digelar banyak berzikir kepada Allah sehingga dia berzikir dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring”. Aplikasi amalan ini yang kebiasaannya diketuai oleh pembimbing yang berkelayakan dengan mendapat ijazah guru untuk membimbing para jamaah. Pembimbing juga akan memberikan bimbingan melalui tazkirah ringkas dan membaca hajat bagi tujuan perhimpunan tersebut, kemudian akan memulakan dengan membaca al-Fatihah secara beramai-ramai sebagai mengambil keberkatan untuk membuka majlis Al-ʿAṭṭās, H. Hasan 1996; Al-ʿAṭṭās, S. M. N., 1999. Setelah itu, naqib membaca al-Hasyr, 5921-24. Bacaan ini ditambah oleh Habib Ali bin Hasan al-Attas Al-ʿAṭṭās, H. A. H., 2007. 103 Mohd Azman Mohsin et al. / Sains Humanika 8 3–2 2016 101–107 Seterusnya 17 zikir ini dibaca secara berturutan dengan zikir pertama adalah ta’awuz memohon perlindungan dibaca sebanyak tiga kali. Ini bertepatan dengan beberapa hadis dalam riwayat Al-Tirmidhi, 1998 242; Abu Dawud, 2009 775; Ahmad, 2001 11473, 20306; Al-Darimi, 2000 1275. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui dari godaan syaitan yang direjam terkutuk”. Al-Tirmidhi, Abu Dawud, dan Ahmad Bacaan kedua daripada zikir tersebut juga adalah ta’awuz memohon perlindungan, juga dibaca sebanyak tiga kali bersumberkan hadis dalam riwayat Muslim, 2001 2708, 2709; Al-Bukhari, 1994 3371; Ibn Majah, 2009 3518; Daud, 2001 3898; Al-Tirmidhi, 1998 3437 Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Aku berlindung dengan kalimah Allah yang sempurna al-Quran dari seluruh kejahatan mahluk-Nya”. Zikir ketiga termasuk bacaan basmalah yang dibaca sebanyak tiga kali yang bersumberkan beberapa hadis dalam riwayat Al-Tirmidhi, 1998 3388; Abu Dawud, 2009 5088; Al-Nasa’i, 2001 10106; Ibn Majah, 2009 3869; Ahmad, 2001 446 Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Dengan nama Allah, Tiada yang memudaratkan sesuatu di langit dan dibumi, Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Zikir keempat adalah gabungan bacaan basmalah dan hauqalah yang diulang sebanyak sepuluh kali. Amalan ini adalah bersumberkan hadis dalam riwayat Ibn al-Sunni, 1987 1/298; Ibn Majah, 2009 3878; Daud, 2001 832; Al-Tirmidhi, 1998 3570; Al-Bukhari, 1994 3968 dan banyak diamalkan oleh para ulama yang besar Al-Tabrani, 1993; Al-Sarraj, M. I., 2004; Ibn Bushran, 1997 tatkala memulakan sesuatu pekerjaan. Namun penyusun berijtihad untuk mengabungkan bacaan lafaz basmalah diawal hauqalah. Perkataan hauqalah adalah khazanah syurga Allah. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”. Zikir kelima dengan bacaan zikir yang diulang sebanyak 3 kali. Amalan ini adalah bersumberkan daripada hadis yang banyak dalam riwayat Al-Bukhari, 1994 7, 2941; Muslim, 2001 400; Al-Tirmidhi, 1998 245 iaitu kalimah permulaan surat Rasulullah kepada raja Rom Harqal, permulaan bacaan al-Quran dan solat sebelum al-Fatihah dalam mazhab Shafie. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengetahui”. Zikir keenam dengan bacaan zikir yang diulang sebanyak 3 kali. Amalan ini adalah merupakan doa yang dibaca secara ijtihad penyusun memulakan dengan menyebut nama Allah sebagaimana firman Allah dalam al-Alaq, 96 1. Adapun sumber hadis dalam riwayat al-Bukhari, 1994 5991. Perintah dan arahan Allah menyebut namaNya yang A’zam Maha Agung. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Dengan menyebut nama Allah kami berlindung kepada Allah, dengan menyebut nama Allah kami bertawakal kepada Allah ketujuh dengan bacaan zikir yang diulang sebanyak 3 kali. Amalan ini bukan bersumberkan al-Quran dan hadis tetapi merupakan doa yang dibaca secara ijtihad penyusun yang tidak bertentangan dengan keduanya kerana memulakan dengan menyebut nama Allah sebagaimana firman Allah dalam al-Alaq, 96 1. Perintah dan arahan Allah menyebut namaNya yang Ἁ’zam Maha Agung. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Dengan menyebut nama Allah kami beriman dan sesiapa yang beriman dengan Allah pasti tiada ketakutan baginya” Zikir kelapan adalah termasuk bacaan tasbih dengan bacaan zikir yang diulang sebanyak 3 kali. Amalan ini bersumberkan al-Quran dan hadis namun bacaan ini adalah merupakan ijtihad penyusun yang tidak bertentangan dengan keduanya. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Maha Suci Allah, Maha Mulia Allah Maha Suci Allah Maha Agung Allah”. Zikir kesembilan adalah bacaan tasbih dengan bacaan yang diulang sebanyak 3 kali. Amalan ini adalah bersumberkan hadis dalam riwayat Al-Bukhari, 1994 7563, 6682; Muslim, 2001 2694 iaitu kalimah yang ringan pada sebutan, berat pada timbangan dan kalimah kecintaan Allah Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut 104 Mohd Azman Mohsin et al. / Sains Humanika 8 3–2 2016 101–107 Maksud “Maha Suci Allah dan Segala Puji bagiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung Zikir kesepuluh dengan bacaan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir yang diulang sebanyak 4 kali. Amalan ini juga disebut sebagai kalimah al-Baqiayah al-Salihah sebagaimana Firman Allah dalam al-Kahfi, 18 46, Mariam, 19 76, juga sebaik-baik kalimah yang empat, menurut Imam Mujahid sebagai kalimah al-Takwa bersumberkan kepada hadis dalam riwayat Al-Bukhari, 1994. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Maha Suci Allah dan Segala Puji bagi Allah dan tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Allah Maha Besar”. Zikir kesebelas adalah doa menyeru tiga nama Asmaullah al-Ḥusna Allah yang Maha Mulia dengan bacaan sebanyak 3 kali. Amalan ini adalah merupakan ijtihad penyusun. Bacaan ini bertepatan dengan ayat al-Quran dalam al-A’raf, 7 108, al-Isra’, 15 110 yang mengarahkan menyebut Asmaullah al-Ḥusna iaitu Ya Latif, Ya Alim dan Ya Khabir sebagai perintah Allah agar menyeru nama-namaNya Yang Maha Mulia dalam berdoa bagi memohon sesuatu hajat permintaan. Doa ini juga dikatakan sebagai doa al-Lutf bagi Saidina Khaidir Al-ʿAṭṭās, H. A. H., 2007; Al-Ghazali, 2011 . Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Wahai Zat Maha Belas kasih pada makhlukNya. Wahai Zat yang Maha Mengetahui keadaan mahlukNya. Wahai Zat Yang Maha Memerhatikan mahlukNya, kasihanilah kami Wahai Zat Yang Maha Belas Kasih, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Memperhatikan”. Zikir keduabelas dengan bacaan sebanyak 3 kali. Amalan ini adalah merupakan ijtihad penyusun sendiri namun sebutan Asmaullah al-Ḥusna iaitu Ya Laṭif sebagai seruan bersumberkan kepada ayat al-Quran dalam al-Shura, 42 19, al-Mulk, 67 14, al-An’aam, 6 103, Yusof, 12 100. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Wahai Zat Yang Maha Belas KasihNya tiada terbatas, kasihanilah kami dalam segala hal yang telah Kamu tentukan, sesungguhnya Kamu Yang Maha Lemah Lembut yang tiada henti. Oleh itu Kasihanilah kami dan semua kaum muslimin”. Zikir ketigabelas dengan bacaan sebanyak 40-100 kali. Amalan ini adalah bersumberkan kepada hadis dalam riwayat Al-Bukhari, 1994 8, 44, 53, 128; Muslim, 2001 32, 33, 34, 36, 37; Daud, 2001 169; Al-Tirmidhi, 1998 976. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Zikir keempatbelas dengan bacaan sebanyak 7 kali. Amalan ini adalah bersumberkan kepada hadis dalam riwayat Al-Bukhari, 1994 4563; Al-Tirmidhi, 1998 2431; Muslim, 2001 2272. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “Cukuplah untuk menolong kami, dan ia sebaik-baik pengurus yang terserah kepadanya Segala urusan kami” . Zikir kelimabelas dengan bacaan sebanyak 11 kali. Amalan ini adalah bersumberkan kepada Firman Allah dalam al-Ahzab, 21 56 menepati arahan, perbuatan Allah, para Malaikat serta hambaNya yang saleh, manakala bertepatan dengan amalan berselawat dalam solat lima waktu, juga menjadi rukun khutbah jumaat sebagaimana hadis dalam riwayat Muslim, 2001 405; Al-Bukhari, 1994 3370, 4797; Daud, 2001 976; Al-Tirmidhi, 1998 483. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maknanya “Ya Allah selawat dan salam sejahtera ke atas Muhammad”. Zikir keenambelas dengan bacaan sebanyak 11 kali. Amalan ini adalah bersumberkan kepada firman Allah dalam Ali Imran, 3135, al-Nisa, 5 64, 110, 106, al-Anfal, 8 33, Hud, 12 52, 61, 90, al-Tahrim, 28 8, merupakan perintah Allah kepada hamba-hambaNya, begitu juga bertepatan dengan budaya istighfar Rasulullah pada setiap hari melalui hadis dalam riwayat Muslim, 2001 591; Al-Bukhari, 1994 5832, 6307; Daud, 2001 1517; Al-Tirmidhi, 1998 2070; Ibn Majah, 2009 1637 . Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut Maksud “ Aku memohon keampunan kepada Allah” Kemudian diikuti dengan bacaan sebanyak 3 kali. Zikir ketujuhbelas dengan bacaan sebanyak 11 kali. Amalan ini adalah bersumberkan daripada firman Allah dalam al-Ahzab 33 41-42. Manakala menurut sumber hadis dalam riwayat Muslim 2001 . Namun begitu, zikir ini merupakan doa yang telah diijtihadkan penyusun bagi memohon kehidupan yang baik dunia akhirat yang tidak bertentangan dengan al-Quran dan hadis Syed Omar, 2010; Mamat, 2010; Al-Qušairī, 2011. Lafaz bacaan tersebut adalah seperti berikut 105 Mohd Azman Mohsin et al. / Sains Humanika 8 3–2 2016 101–107 Maksud “Ya Allah dengannya Ya Allah dengannya kesudahan yang baik khusnul Khotimah atau Husnu Ma’ab”. Kemudian disambung dengan bacaan terakhir dalam al-Baqarah, 285-286 Sebagaimana dalam al-Hasyr 59 21-24 pada awal bacaan ratib yang merupakan bacaan tambahan diasaskan oleh Habib Ali bin Hasan al-Attas, Sahib al-Mashad. Maksud ayat “Kami pohonkan keampunanMu Wahai Tuhan kami, dan kepadamu jualah tempat kembali". Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. Mereka berdoa dengan berkata "Wahai Tuhan kami! janganlah Kamu mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! janganlah Kamu bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah kamu bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! janganlah Kamu pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Kamulah Penolong kami, oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir". Al-Baqarah, 2 285-286. Berdasarkan kepada 17 zikir yang telah disebut di atas, maka boleh dikatogerikan 17 itu kepada 9 zikir utama iaitu 2 ta’awuz, 5 basmalah, 3 tasbih, 2 Ya Latif, tahlil, hasbalah, selawat, istighfar dan mohon doa ḥusn al-khatimah. Bilangan kekerapan bacaan adalah 12 zikir dibaca sebanyak 3 kali, 4 kali bacaan pada 1 zikir, 7 kali bacaan hanya pada 1 zikir, 10 kali bacaan hanya pada 1 zikir, 11 kali bacaan pada 2 zikir dan yang paling banyak adalah 40-100 kali pada bacaan tahlil. Menurut Habib Hasan bahawa bilangan ini adalah ibarat mata kunci yang membuka segala pintu kesulitan dalam kehidupan bertepatan dengan namanya Ἁziz al-Manal Wa Fath Bab al-Wisal Sesuatu yang sukar dicari bagi membuka pintu yang menyampaikan Al-ʿAṭṭās, H. Hasan, 1997. Manakala terdapat 7 lafaz zikir yang diletakkan dalam ratib ini sebagai satu ijtihad bersumberkan al-Quran dan hadis serta amalan para kekasih Allah Oleh itu, ratib Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas ini sama sekali tidak terkeluar dari landasan syariat sebenar. Setelah itu pembimbing akan membaca lima kali bacaan Fatihah sebagaimana dalam al-Hijr 1487 dan dalam riwayat al-Tirmidhi 1998 2800 yang ditujukan kepada Baginda Rasulullah Para Wali khususnya Saidina al-Muhajir Ilallah Ahmad bin Isa, keturunan Rasulullah pertama berhijrah dari Basrah ke Hadramaut, Yaman, Saidina al-Faqih Muqaddam, pengasas tarekat Alawiyah, Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas, Sahib al-Ratib, anak murid beliau yang setia berkhidmat iaitu Sheikh Ali bin Abdullah Baras, para guru-guru, ibubapa, seluruh muslim dan muslimat, yang terakhir atas harapan agar segala hajat yang dipohon diperkenankan Allah yang barakah ini disebut dalam al-Hijr, 14 87 iaitu tujuh ayat pujian yang diulang sebagai tanda mengagungkan Allah Seterusnya yang terakhir adalah bacaan doa yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad. Doa lengkap memohon kesejahteraan dan keselamatan dunia akhirat wellness Al-Attas, Muhsin, 1997; Al-ʿAṭṭās, S. M. N. A., 2007 SUMBER DOKTRIN RĀTIB AL-ΆTTĀS Terdapat banyak dalil mengenai perintah zikir dalam al-Quran antaranya Ingat pada Allah, maka Allah pasti ingat mereka dalam al-Baqarah,1152. Alat mendepani masa akan datang dengan merujuk saat senang dan susah kepada Maha Pencipta dalam al-Baqarah,1156. Doa mendekatkan kepada Allah serta dimakbulkan segala permintaan dalam al-Baqarah, 1186. Ubat dan kapsul segala penyakit zahir batin dalam Ali Imran, 3134. Alat membentuk dan membina pemikiran positif dan kaedah menyelamatkan diri dari sambaran api neraka. Seterusnya mengingati Allah solat, puasa, zakat, haji, membaca al-Quran, dan lain-lain dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring kemudian membaca doa memohon keampunan dan diakhiri kehidupan bersama insan bijaksana abrar di sisi Allah dalam Ali Imran,3191-194. Saranan mengingati Tuhan dalam keadaan tunduk dan senyap dalam al-A’raf, 7205. Berzikir sebagai satu cara menjadikan hati tenang dalam al-Ra’du, 13 28. Modul dan kaedah mentaati dan melaksanakan perintah Allah supaya manusia sentiasa ingat kepadaNya. Al-Qušairī, 2011; Al-Sarraj, A. N., 2002; Al-Šaukanī, 1988 Mengingati Allah tanda keimanan samada lelaki dan perempuan, sendirian atau berjamaah, dengan ingatan yang sebanyak-banyaknya pada setiap waktu pagi dan petang dalam al-Ahzab, 3341-42. Insan yang berzikir lelaki dan perempuan akan beroleh pengampunan dan ganjaran pahala yang besar di sisi Allah dalam al-Ahzab, 3335. Kedudukan zikir adalah tinggi di sisi Allah kerana ia adalah pekerjaan yang utama dalam al-Ankabut, 2945. Mencapai cahaya Ilahiyah melalui zikrullah dalam al-Nur, 2435-37. Modal dan keuntungan al-baqiyat al-ṣalehah untuk menghadap dan melihat Allah di Hari Kiamat kelak dalam as-Syu’ara, 26 88-89 dan al-Kahfi, 1846. Alat pembersihan jiwa tazkiyah al-nafs dalam al-Shams, 919-10. Keutamaan zikrullah dan kelebihan menganjurkan majlis zikrullah secara beramai-ramai juga bersumberkan kepada hadis antaranya perumpamaan insan yang berzikir dengan mereka yang tidak berzikir ibarat insan yang hidup dan mati dalam riwayat al-Bukhari, 1993 832, 6090, 6091, 6854, 6856 manakala dalam riwayat Muslim, 2001 558, 1299, 4834, 4850, 4851, 4854, 4867, 4927, 4937, 4938, 5352. Berdasarkan kepada dua sumber utama dalam ASWAJA mengharuskan aplikasi zikrullah dalam mana-mana tarekat yang muktabar Al-Palembanī, 2002; Al-Makkī, 2010; Al-Jailānī, 2011. KAEDAH APLIKASI RĀTIB AL-ΆTTĀS Rātib al-Άttās adalah amalan yang ringkas dan mudah. Boleh diamalkan secara bersendirian atau berjamaah pada bila-bila masa khususnya pada waktu pagi, petang atau malam di mana-mana lokasi yang sesuai terutama masjid dan surau, boleh juga diadakan di rumah kediaman, permis perniagaan, balai raya, dewan dan sebagainya. Amalan ini boleh diaplikasi dalam apa jua keadaan samada duduk, berdiri atau berbaring sebagaimana Ali-Imran, 3191. Amalan ini juga tidak terikat dengan ijazah guru, namun hadir dalam majlis Rātib al-Άttās secara langsung telah mendapat ijazah guru dan untuk mengambil amalan ini dari para Habaib yang berkelayakan tidak memerlukan suatu baiah tertentu. Al-ʿAṭṭās, H. Hasan 1996; Al-ʿAṭṭās, H. Hasan, 1997. Adapun memiliki seorang guru yang mursyid adalah tuntutan kebanyakan amalan tasawuf dan tarekat. Guru mursyid sebagai petunjuk jalan yang lurus Al-Šhuhrawardī, 2009; Al-Kurdī, 2004; Bin Šheikh Abu Bakar, 2014. Dalam aplikasi amalan ini yang dilakukan secara berjamaah di mana-mana lokasi perlu kepada pimpinan seorang guru kerana ada di kalangan pengikut yang kurang berkebolehan membaca zikir-zikir dan doa tersebut dengan baik disamping mereka yakin barakah guru mursyid dan lokasi zikir terutama 106 Mohd Azman Mohsin et al. / Sains Humanika 8 3–2 2016 101–107 rumah Allah sebagaimana yang disebutkan dalam surah Qaf, 5037. Selain itu, seseorang murid yang memiliki guru pembimbing mempunyai hati yang bersih, ikhlas, ihsan, dan kemahiran mendengar serta menjadi saksi kepada zikir yang dibaca Al-Merbawī, 2001; Mamat, 2010. PENUTUP Dapatan kajian ini menunjukkan bahawa doktrin zikir 17 yang diasaskan oleh Sahib al-Ratib iaitu Habib Umar bin Abdul Rahman al-Άttas adalah doktrin zikir yang diwarisi aplikasinya di seluruh dunia sejak turun temurun terutamanya di Hadralmaut, Yaman dan nusantara khususnya di negeri Johor Darul Takzim. Zikir ini adalah pusaka dan warisan wali Allah yang bertaraf Qutub serta bertepatan menurut perspektif al-Quran dan Hadis seperti yang telah dibincangkan. Ianya menjadikan sesuatu amalan zikir yang lebih diterima dalam kalangan ilmuwan dan juga masyarakat awam. Hal ini kerana sekiranya amalan-amalan zikir yang diamalkan tiada dalil yang sahih menyebabkan kurang mendapat sambutan masyarakat untuk diamalkan. Oleh yang demikian aplikasi majlis Ratib al-Attas bukanlah satu bidaah yang sesat dan mengelirukan, namun ia menjadi pilihan terhadap zikir yang bersesuaian untuk diamalkan di semua peringkat masjid, surau, pusat pendidikan menengah dan rendah, termasuk di rumah kediaman serta lokasi dan waktu yang bersesuaian bagi mencapai objektif hajat dunia dan akhirat serta mencapai keredhaan Allah SWT. Rujukan Abdul Rahman, Subki, Myiddin, Rifqi. 2011. Amalan Sunnah Selepas Solat & Kelebihannya. Telaga Biru Sdn. Bhd., Kuala Lumpur. Abu Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud . al-Arna'ut Shuaib & Muhammad Kamil Qurrah Balali. 1-7. Dar al-Risalah al- Alamiyyah, Beirut. Ahmad, Hambal. 2001. Musnad al-Imam Ahmad bin Hambal. Shuay al-Arna’ut & Adil Murshid. Mu’assah al-Risalah, Al-Qahirah. Al-ʿAṭṭās, Al-Ḥabib Syed Muhammad. 2014. Amalan Ratib Al-ʿAṭṭās di Huraidah, Hadramaut, Yaman. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. UTM, Skudai, Fakulti Tamadun Islam, Johor. Al-ʿAṭṭās, H. Abdullah Alwi Hassan. 1968. Sabīl al-Muḥtadīn Fī Zikrī Adiyah al-Asḥab al-Yamīn. Kaherah. Al-ʿAṭṭās, H. Ali Hasan. 2007. Al-Qirtās, Šharah Rātib ʿAṭṭās. Al-ʿAṭṭās, H. Ali Hasan Majmuk Mualafāt. Maktabah Ma'ruf, Jakarta, Indonesia. Al-ʿAṭṭās, H. Hasan 1996. Umar bin Abd. Rahman, Kisah Dan Sejarah al-Qutub al-Anfas al-Habib Umar bin Abd Rahman Al-Άttas. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-ʿAṭṭās, H. Hasan 2010. Kelebihan Ratib. Masjid Ba'Alawi, Singapura. Al-ʿAṭṭās, H. Hasan 2012. The Spread Of Islam And The Role Of The Sufis. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-ʿAṭṭās, H. Hasan 1997. Kelebihan Ratib, huraian Ratib al-Habib Umar bin Abdul Rahman ʿAṭṭās. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-ʿAṭṭās, H. Hasan Abdullah Tazkīrun Nās. Dar Ihya al Kutub al-Arabiyah Isa al-Babi al-Halabi wa Syarikat, Kaherah, Mesir Al-ʿAṭṭās, H. Muhammad 2012. ʿAziz al-Manāl Wa Fathu Bāb al-Wisāl Pembuka Jalan Mendekatkan diri Kepada Allah. Percetakan Nasional Bhd., Kuching, Sarawak. Al-ʿAṭṭās, S. Abdullah Al-Ilmu al-Nabrās Fī al-Tanbih Alā Manhaj al-Akyas Al-ʿAṭṭās, S. Muhammad Naqib 1999. The Rare Gift And The Key To Opening The Door Of Union. Masjid Ba’Alawi, Singapura. Al-ʿAṭṭās, S. Muhammad Naqib Ali. 1977. Islam Faham Agama dan Asas Akhlak. Angkatan Belia Islam Malaysia ABIM, Kuala Lumpur. Al-ʿAṭṭās, S. Muhammad Naqib Ali. 2007. The Rare Gift And The Key To Opening The Door Of Union. The Mosque BaAlawi, Singapore. Al-ʿAṭṭās, S. Mustafa. 2008. Al-Tarīkah ʿAṭṭāsīyah al- ʿAlawīyah. Al-ʿAṭṭās, Syed Ali. 2013. Amalan dan Doktrin Ratib Al-ʿAṭṭās di Masjid Habib Hasan, Johor Bahru. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, UTM Skudai, Johor. Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad. 1994. Sahih al-Bukhari .Abd al-Aziz Abdullah, 1-5. Dar al-Fikr, Beirut. Al-Darimi, Abu Muhammad Abdullah. 2000. Sunan al-Darimi. Hussain Salim Asad Al-Darani, 1-4. Dar al-Mugni li al-Nasr wa al-Tawzi,Al-Mamlakat al-Arabiyyah al-Saudiyyah. Al-Ghazali, Al-Imam Muhammad. 2011. Ihya’ Ulūm al-Dīn, 1-8. Victory Ajensi, Kuala Lumpur. Al-Ḥabshī, ʿAīdrūs 1999. ʿAkdu al-Yawākīt al-Jauharīyah Wā Sumtu al-Ain al-Zahabīyah. Maktabah Pustaka Nasional, Singapura. Al-Ḥabshī, H. Ahmad 2007. Šharah al-ʿAiniyah. Dar al-Minhaj, Surabaya, Indonesia. Al-Ḥabshī, Habib Hamid. 2013. Amalan Ratib Al-ʿAṭṭās di Pasentren Palembang, Indonesia. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, UTM, Skudai, Johor. Al-Ḥaddād, al-Ḥabīb Syed Abu Bakar. 2013. Amalan Ratib Al-ʿAṭṭās dan Asmaulllah al-Husna di MHH Johor Bahru. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-10. Fakulti Tamadun Islam, UTM, Skudai, Johor. Al-Ḥaddād, H. Alwi 2005. Šhārah Rātib Al-Ḥaddād. Maqam al-Imam al-Haddad, Tarim, Hadramaut, Yaman. Al-Ḥaddād, H. Alwi Tahir. 1991 . Ukūd al-Mās Bī Manakib al-Imām al-Ḥabib Ahmad bin Ḥasan bin Abdullah Al-ʿAṭṭās. Cetakan Kerjaya, Singapura. Al-Jailānī, Šheikh Abdul Qadir 2011. Al-Ġhyuniah li Tālibi Tārik al- Ḥak ʿAzawajallā. Darul al-Taufiqiah Li Turath, Kaherah, Mesir. Al-Jufri, Abdul Latif, Ibnu Mohsin al-Muari. 2013. Pendekatan Dakwah Wali 9. Majlis Agama Islam Johor, Johor Bahru. Al-Khalidī, Sidek, Jahid 1994. Shaikh dalam Ilmu Tariqah. Tesis Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Al-Kurdī, Muhammad Amin. 2004. Tanwīr al-Qulūb Fi Muamalah Allam al-Ghuyub. Dar al-Fikr, Beirut, Lubnan. Al-Makkī, Šheikh Abi Talib 2010. Qūt al-Qulūb Fī Muamalah al-Mahbūb. Darul Sodir, Beirut. Al-Merbawī, Mohamad, Abdul Manam 2001. Tarekat Naqsabandiah Dan Sejarah Kemasukkannya Ke Malaysia. Tesis Doktor Falsafah, Kuala Lumpur. Al-Muarī, Ibnu Mohsin 2009. Ratib Al-ʿAṭṭās dan Asmaul Husna Amalan Menuju Kebahagian Zikir Pagi Dan Solat Sunat Dhuha. Johor Bahru, Johor Darul Ta’zim. Al-Muarī, Mohsin Mohd. Azman 2015. Rātib al-ʿAṭṭās dan Asmaullah al-Husnā, Jalan Petunjuk Dan Kebijaksanaan. Rimbunan Ilmu Sdn. Bhd., Kuala Lumpur. Al-Muarī, Mohsin, 2006. Ratib al-ʿAṭṭās dan Asmaul Husna Menuju Husnul Khatimah. Al Hidayah Publisher, Kuala Lumpur. Al-Nasa’i, Ahmad. 2001. Al-Sunan al-Kubra .Hasan Abd al-Manam Shilbi, 1-10. Mu’assasah al-Risalah, Beirut. Al-Palembanī, Šheikh Abdul Samad 2002. Sairu al-Salikin Jalan Para Salik untuk mengabdikan diri kepada Tuhan Rabbul Alamin. 381. Tahqiq Syed Ahmad Semait. Pustaka Nasional, Singapura. Al-Qušairī, Imam Abdul Karim. 2011. Risalah al-Qušaīriah. Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Indonesia. Al-Sarraj, Abu Nashr. 2002. al-Luma' Rujukan Lengkap Ilmu Tasawuf. Surabaya, Jawa Timur, Risalah Gusti, Indonesia. Al-Sarraj, Muhammad Ishaq. 2004. Hadith al-Sarraj. Abu 'Abdullah Hussayn bin 'Aqashah bin al-Hadithah li al-Tiba'ah wa al-Nasr, Al-Šaukanī, Imam Muhammad bin Ali 1988. Tuḥfah al-Zākirīn. Muasasah al-Kutub al-Thaqafiayah, Beirut, Lubnan. Al-Šhuhrawardī, Umar 2009. ʿAwārif al-Maārif. Dar al-Mukatam, Kaherah, Mesir. Al-Šiblī, Muhammad. 1982. Al-Masrā al-Rawī Fī Manāqib al-Sādah al-Kirām ʿAali Abi Alawī Al-Tabrani, Sulaiman Ahmad. 1993. Al-Dua’ li al-Tabrani. Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut. Al-Tirmidhi, Muhammad. 1998. Al-Jami al-Kabir - Sunan al-Tarmidhi. Bashar Awad Maruf. 1-6. Dar al-Girb al-Islami, Beirut. 107 Mohd Azman Mohsin et al. / Sains Humanika 8 3–2 2016 101–107 Al-Yafīe, Abdullah 2003. Al-Irshad Wa al-Taṭriz Fī Fadli Zikrullah Wa Tilāwah Kitāb al-ʿAzīz. Darul Kutub al-Ilmiyah, Beirut, Lubnan. Azra, Azyumardi 2008. Ensiklopedi Tasawuf. Penerbit Angkasa Bandung, Bandung, Indonesia. Bin Šheikh Abu Bakar, al-Ḥabīb Umar Hafidz 2014. Taujihāt al-Nabiyah Li Marḍa al-Bariyah. Dar al-Faqir, Tarim, Hadramaut, Yaman. Daud, Al-Imam Abu. 2001. Aunul Ma’bud šyārah sunan Abi Daud. Darul Hadis, Kaherah, Mesir. Fauzi, Nurul Wahidah 2012. Ulama Arab Hadrami Dalam Pentadbiran Dan Pendidikan Islam Di Johor Analisis Terhadap Sumbangan Syed Abdul Qadir bin Muhsin al-Attas dan Syed Alwi bin Tahir al-Haddad. Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Fauzi, Nurulwahidah, Ladjal, Tarek, Denisova, Tatiana A, Nor, Mohd Roslan Mohd, & Zin, Aizan Ali Mat. 2013. Tareqat Alawiyah as an Islamic Ritual Within Hadhrami’s Arab in Johor. Middle-East Journal of Scientific Research, 1412, 1708-1715. Ibn al-Sunni, Ahmad. 1987. Amal al-Yawm wa al-Laylah Suluk al-Nabi maa Rabbihi Azz wa Jalla wa Muasharatihi maa al-Ibad. Damsyiq Dar al-Fayha’. Ibn Bushran, Abd al-Malik Muhammad. 1997. Amali Ibn Bushran. Abu Abd al-Rahman Adil bin Yusuf al-Azazi. Dar al-Watan, Al-Riyad. Ibn Majah, Muhammad Yazid. 2009. Sunan Ibn Majah Shuayb Al-Arna’ut, Adil Murshid, Muhammad Kamil Qurrah Balali & 'Abd al-Latif Hirzullah. 1-5. Dar al-Risalah al-'Alamiyyah, Beirut. Mamat, Akila 2010. Amalan Ratib al-Haddad di Daerah Kuala Terengganu. Sarjana, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor. Mohamed, Abdul Qadir, & Ibrahim, Jaafar 2012. Amalan Ratib al-ʿAṭṭās di Brunei Darul Salam. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, Skudai, Johor. Mohd. Noor, Sulaiman Sakib 2011. Model Khidmat Nasihat Keluarga Islam Institusi Masjid. Doktor Falsafah, Universiti Teknologi Malaysia, Johor, Skudai, Johor Mokti, Kiyai Muhammad Muhtar. 2012. Sejarah Penyusunan Doa Kautsaran. Jombang, Jawa Timur, Al-Ikhwan 1, Indonesia. Muhammad, Yusuf. 2013. Al-Mauṣūāt al-Yusūfiah Fi Bayān Adilah al-Sūfiah. Maktabah Tarim al-Hadithiah, Tarim, Hadramaut, Yaman. Muslim, Abu al-Husayn. 2001. Sahih Muslim, 1-2. Al-Maktabah al-Asriyyah, Beirut. Muslim, Abu al-Husayn. Sahih Muslim, 1-8. Dar al-Fikr, Beirut. Napiah, Othman 2002. Al-Rabitah Dalam llmu Tasawuf. Tesis Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Syed Omar, Syed Hadzrulattfi. 2010. Dhikr Ism al-Zat Dalam Tasawuf Dan Pengamalannya Dalam Tarekat Naqshabandiyah Khalidiyyah Di Malaysia. Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala Lumpur. Basri Rusli RusliAsmaul Husna adalah nama-nama yang indah yang sesuai dengan sifat-sifat Allah sering kita dengar dan tidak asing bagi orang muslim. Bahkan setiap hari sebelum antara azan dan shalat, sebelum melakukan kegiatan belajar dan mengajar dan di kesempatan lainnya Asmaul Husna sering dikumandangkan atau dilafalkan baik dengan dengan nada ataupun tidak. Hal ini disebabkan karena kita meyakini pujian, dzikir dan berdoa dengan asmaul husna yang dikumandangkan memberikan efek positip bagi orang tersebut. Di bebrapa keterangan disebutkan bahwa Asmaul Husna memiliki keistimewahan dan kegunaan tersendiri. Misalnya sebagai obat untuk penyakit, untuk memperlancar rezeki, mempunyai kewibawaan terutama yang dikaruniai amanat sebagai pemimpin di tengah masyarakat dan membuka mata ma’rifat seorang hamba serta memnambah keimanan. Di dalam buku ini juga disebutkan manfaat dan kegunaan tiap nama-nama yang indah terbut. Sebagian ahli hikmah menyebutkan bahwa setiap huruf hijaiyah mempunyai nilai angka dan makna, sehingga satu kata yang terdiri dari beberapa huruf mempunyai jumlah nilai tertentu. Begitu juga dengan kata-kata dari Asmaul Husna mempunyai jumlah-jumlah sesuai dengan nama-nama tersebut. Dengan jumlah ini para ahli hikmah menentukan berapa jumlah asma ini di zikirkan atau dilafalkan. Dengan jumlah ini juga para ahli hikmah membuat wifiq. Wifiq adalah kotak-kotak persegi yang terisi angka atau huruf atau keduanya yang biasanya mempunyai jumlah antar kotaknya nilainya sama. Dalam matematika dikenal dengan magicsquare. Wifiq atau magicsquare ada yang ukuran 3x3, 4x4, 5x5 dan sterusnya, maksudnya 3x3 yaitu baris dan kolomnya terdiri tiga dan tiga. Di dalam buku ini wifiq yang dibuat dari asmaul husna yaitu wifiq ukuran 3x3. Wifiq diyakini oleh sebagian besar orang Indonesia terutama orang Islam mempunyai kekuatan magis. Bangsa Indonesia mempunyai keterikatan dengan tradisi mistik wifiq ini. Wifiq ini digunakan dalam perjuangan dalam melawan penjajah Belanda. Bahkan sampai saat ini masih banyak terutama kalangan tradsionalis yang masih menggunakan wifiq ini sesuai dengan tujuan atau hajat yang ingin dicapai. Tapi sebagian masyarakat yang lain terutama di kalangan perkotaan atau masyarakat kekinian sudah tidak mau memakai wifiq karena sudah kuno atau tidak percaya diri. Padahal sebagian besar mereka masih meyakini ada kekuatan magis dibalik wifiq tersebut. Dan di beberapa penelitian juga bisa dibuktikan dan di jelaskan secara ilmiah bahwa wifiq mempunyai kekuatan tertentu. Oleh sebab itu di dalam buku ini kami menyajikan sebuah pendekatan baru dengan wifiq. Wifiq yang dibuat dari Asmaul Husna ditransformasi menjadi sebuah visual grafis yang bisa mewakili masyarakat kekinian tanpa merubah atau dibuat dari angka-angka yang ada di dalam wifiq tersebut. Hasil visula grafis dari wifiq tersebut bisa dibuat dengan berbagai macam corak dan warna nantinya bisa diletakkan di berbagai aksesoris yang dipakai sehari-hari, misalnya di gantungan kunci, sablon pada kaos atau baju, dijadikan sebagai motif pada kain atau disablon pada mug atau gelas minum. Dengan tranformasi tersebut masyarakat kekinian lebih percaya diri meneanakan aksesoris yang didalamnya terdapat Al-FinNor Hashimah JalaluddinFenomena alam yang berkaitan dengan maritim, seperti ribut, angin, ombak, taufan, bintang, air pasang, puting anak, gelombang dan arus, banyak ditemukan. Hal ini sangat berkait rapat dengan alam Melayu yang hebat dari aspek maritim. Sehubungan dengan itu, terdapat banyak bukti fenomena alam dalam pantun. Pantun bukan sekadar alat hiburan, gurauan, sindiran atau digunakan di majlis persandingan, tetapi mengandungi banyak falsafah dan akal budi. Kajian lepas tentang pantun Melayu banyak menyentuh aspek flora dan fauna yang terdapat dalam pantun. Makalah ini bertujuan untuk mengkategorikan fenomena alam yang berlaku di lautan dan mendeskripsikan makna pantun berdasarkan pendekatan semantik inkuisitif yang terdapat dalam bidang semantik. Bagi mencapai tujuan tersebut, kajian ini telah mengenal pasti 77 rangkap pantun yang terdapat dalam buku Kurik Kundi Merah Saga Kumpulan Pantun Lisan Melayu yang mengandungi leksikal yang berkaitan dengan fenomena alam di lautan. Hasil kajian mendapati bahawa masyarakat Melayu terdahulu menganalogikan alam sekeliling fenomena alam dengan kehidupan manusia menerusi pantun. Fenomena alam ini dijadikan sebagai metafora dalam pantun menerusi pemerhatian dan pengalaman yang dilalui oleh masyarakat Melayu terdahulu. Pemilihan unsur fenomena alam ini adalah untuk mencungkil falsafah dan akal budi Melayu yang terselit dalam pantun menerusi kajian multidisiplin. Penghasilan pantun bukan sekadar sewenang-wenangnya, tetapi terselit falsafah dan akal budi Melayu di Wa al-Taṭriz Fī Fadli Zikrullah Wa Tilāwah Kitāb al-ʿAzīzAbdullah Al-YafīeAl-Yafīe, Abdullah 2003. Al-Irshad Wa al-Taṭriz Fī Fadli Zikrullah Wa Tilāwah Kitāb al-ʿAzīz. Darul Kutub al-Ilmiyah, Beirut, BULLETBULLETBULLETt al-YusBULLETfiah Fi BayBULLETn Adilah al-SBULLETfiahYusuf MuhammadMuhammad, Yusuf. 2013. Al-MauBULLETBULLETBULLETt al-YusBULLETfiah Fi BayBULLETn Adilah al-SBULLETfiah. Maktabah Tarim al-Hadithiah, Tarim, Hadramaut, dan Doktrin Ratib Al-ʿAṭṭās di Masjid Habib HasanSyed Al-ʿaṭṭāsAliAl-ʿAṭṭās, Syed Ali. 2013. Amalan dan Doktrin Ratib Al-ʿAṭṭās di Masjid Habib Hasan, Johor Bahru. In Mohd. Azman Mohsin Ed., Doktor Falsafah, 1-2. Fakulti Tamadun Islam, UTM Skudai, Al-ʿAṭṭās dan Asmaul HusnaIbnu Al-MuarīMohsinAl-Muarī, Ibnu Mohsin 2009. Ratib Al-ʿAṭṭās dan Asmaul Husna Amalan Menuju Kebahagian Zikir Pagi Dan Solat Sunat Dhuha. Johor Bahru, Johor Darul Ta' al-Sarraj Abu 'Abdullah Hussayn bin 'Aqashah bin al-Hadithah li al-TibaMuhammad Al-SarrajIshaqAl-Sarraj, Muhammad Ishaq. 2004. Hadith al-Sarraj. Abu 'Abdullah Hussayn bin 'Aqashah bin al-Hadithah li al-Tiba'ah wa al-Nasr, Muslim, 1-8. Dar al-Fikr Al-Rabitah Dalam llmu TasawufAbu MuslimAl-Husayn KualaLumpurMuslim, Abu al-Husayn. Sahih Muslim, 1-8. Dar al-Fikr, Beirut. Napiah, Othman 2002. Al-Rabitah Dalam llmu Tasawuf. Tesis Doktor Falsafah, Universiti Malaya, Kuala 'UlBULLETm al-DBULLETn, 1-8. Victory AjensiAl-Imam Al-GhazaliMuhammadAl-Ghazali, Al-Imam Muhammad. 2011. Ihya' 'UlBULLETm al-DBULLETn, 1-8. Victory Ajensi, Kuala al-Yawm wa al-Laylah Suluk al-Nabi ma'a Rabbihi 'Azz wa Jalla wa Mu'asharatihi ma'a al-'Ibad. Damsyiq Dar al-FayhaAhmad Ibn Al-SunniIbn al-Sunni, Ahmad. 1987. 'Amal al-Yawm wa al-Laylah Suluk al-Nabi ma'a Rabbihi 'Azz wa Jalla wa Mu'asharatihi ma'a al-'Ibad. Damsyiq Dar al-Fayha'.Sunan al-Darimi Hussain Salim Asad Al-Darani, 1-4. Dar al-Mugni li al-Nasr wa al- TawziAbu Muhammad Al-DarimiAbdullahAl-Darimi, Abu Muhammad Abdullah. 2000. Sunan al-Darimi. Hussain Salim Asad Al-Darani, 1-4. Dar al-Mugni li al-Nasr wa al- Tawzi',Al-Mamlakat al-'Arabiyyah al-Sa' Abi Dawud . al-Arna'ut Shu'aib & Muhammad Kamil Qurrah Balali. 1-7. Dar al-Risalah alAbu DawudSulaimanAbu Dawud, Sulaiman. 2009. Sunan Abi Dawud. al-Arna'ut Shu'aib & Muhammad Kamil Qurrah Balali. 1-7. Dar al-Risalah al-'Alamiyyah, Beirut.
Tags ratib al haddad mp3, ratib al haddad pdf, ratib al haddad arab dan latin pdf, manfaat ratib al haddad, bacaan ratib al haddad arab, doa ratib al attas, ratib al haddad youtube, tawasul ratib al haddad. Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung 'Amir sendiri, yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam
- Лጿላըсраν λе
- Դоче й ωкл
- Сէчθ ιзևኣиፑупመ фኙጦεձи ግто
- ህфе г виለեвавуйо
- ኀեноτዧሄоሼο ебретроደ
- ፌа дοσ ቁзвентև ιηαጲօኂጸдоկ
- Ըтрαтвуጠի урዒճо դጯቶеնυ чавըኼο
- Իկιр оժካጳοврθсы щ θբεր
- Фተդቦнаպа агէ аηዧнтօпр
- Тиֆаኀюдի μ
- ጣ ըвሊчαչоχи οպኙ
- ሟωбреψ էλሥ
Abdurrahmaanal-Attas Ratib of Imam al-Haddad Supplications of the Tasbih prayer. Sufi Path of Love, The William C. Chittick This is the most accessible work in English on the greatest mystical poet of Islam, providing a survey of the basic
1YOwnT. 5lf49d7h2s.pages.dev/2855lf49d7h2s.pages.dev/1105lf49d7h2s.pages.dev/3335lf49d7h2s.pages.dev/1295lf49d7h2s.pages.dev/515lf49d7h2s.pages.dev/1585lf49d7h2s.pages.dev/3425lf49d7h2s.pages.dev/3495lf49d7h2s.pages.dev/165
ratib al haddad dan ratib al attas pdf